KBIH AL-KHOIRIYAH CIANJUR: Maret 2012

Pengarahan Drs.H.Ahmad Kartono (Direktur Pembinaan Haji & Umroh) pada Bimbingan Manasik Haji KBIH al-Khoiriyah Cianjur Jabar

Sabtu, 3 Maret 2012, acara Bimbingan Manasik Haji KBIH al-Khoiriyah cianjur mendapat pengarahan langsung dari Direktur Pembinaan Haji & Umroh, Bapak Drs. H. Ahmad Kartono. dalam acara tersebut beliau menyampaikan beberapa informasi terkait penyelenggaraan haji kepada jamaah KBIH al-Khoiriyah.

dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa hendaknya jamaah haji memiliki kemandirian dalam ibadah haji, tidak hanya mengandalkan pembimbing, dasar-dasar ilmu tetap harus jamaah ketahui agar ibadah haji yang dilaksanakan lebih bermakna. selanjutnya beliau menyampaikan bahwa persiapan bekal ilmu dan materi sangat diperlukan serta jamaah harus pintar-pintar memilih pembimbing (KBIH) yang kompeten dan benar-benar bertanggungjawab penuh pada pelaksanaan ibadah haji di tanah air maupun di tanah suci. suatu keharusan bagi jamaah haji untuk mengikuti bimbingan haji pada KBIH yang memiliki izin dari KEMENAG RI. Hal ini karena, KBIH yang memiliki izin telah melewati proses akreditasi oleh KEMENAG RI, sehingga kualitas bimbingan & pembimbing telah terjamin.

Kaitannya dengan penyelenggaraan, beliau menyampaikan mengenai kuota tahun 2012 masih sama dengan tahun 2011 yaitu 211.000 ditambahan kuota tambahan 10.000. kuota tambahan diperuntukkan bagi jamaah haji usia lanjut yang jumlahnya sekitar 350.000 orang seluruh indonesia. keputusan besarnya BPIH menunggu persetujuan DPR RI yang diperkirakan bulan April 2012. besarnya BPIH diusulkan sama dengan tahun 2011. tapi kemungkinan ada kenaikan berkaitan dengan naiknya harga sewa pemondokan. seragam haji nasional masih sama dengan tahun 2011, yaitu batik. mengenai moratorium pendaftaran haji, baru sebatas wacana. dan apabila dilakukan moratorium pendaftaran haji, kemungkinan BPIH akan naik tinggi dan akan dibebankan kepada jamaah. hal ini karena tidak ada dana optimalisasi dari uang setoran jamaah yang ada dalam sukuk, yang selama ini digunakan untuk subsidi menambah kekurangan BPIH secara keseluruhan.

Mengenai swastanisasi pengelolaan haji, beliau menambahkan bahwa hal tersebut baru sebatas wacana. hal tersebut karena sorotan dan dugaan dari beberapa pihak karena melihat besaran seluruh uang jamaah (sekitar Rp. 38 Triliun) yang disimpan dalam sukuk kementerian keuangan RI.

acara berlangsung dari pukul 9 hingga selesai pukul 11.30, jamaah sangat antusias memperhatikan pengarahan dari Direktur Pembinaan Haji & Umroh. berikut dokumentasinya