Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIHU) Al-Khoiriyah

Sabtu, 29 September 2012

Sebelum Berangkat Haji, Ini Cara Persiapannya



















.
REPUBLIKA.CO.ID, Sebelum berangkat menuju Baitullah, para calon jamaah haji perlu melakukan sejumlah persiapan. Persiapan tersebut dibutuhkan mengingat ibadah haji adalah sebuah kunjungan ke rumah Allah dan karena perjalanan menuju Baitullah cukup banyak menguras tenaga dan biaya
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum kita berangkat menuju Tanah Suci:
1. Bertaubat dari segala dosa dan maksiat serta hal-hal yang dimakruhkan oleh agama;
2. Mengembalikan barang milik orang lain yang diambil dengan cara tidak benar. Rasulullah SAW bersabda, “Mengembalikan satu daniq (seperenam dirham) uang haram setara dengan tujuh puluh kali haji di mata Allah.”
Apabila pemilik barang tersebut tidak ditemukan maka harus ada niatan bahwa suatu saat nanti barang tersebut akan dikembalikan kepadanya;
3. Melunasi tanggungan hutang;
4. Mengembalikan barang-barang titipan yang ada di tangan kita kepada pemiliknya yang sah;
5. Meminta kerelaan hati siapa pun yang pernah menjalin transaksi dengan kita;
6. Jika kita memiliki tanggungan utang, kita perlu menunjuk seseorang yang kita percaya untuk dilimpahi wewenang dalam melunasi utang-utang tersebut. Apabila debitur (orang yang mempunyai utang) akan menunaikan ibadah haji sementara dia memiliki kemampuan finansial untuk melunasi utangnya tapi hal itu tidak ia lakukan, maka kreditur (orang yang meminjamkan uang) berhak untuk mencegah kepergian si debitur;
7. Menyiapkan nafkah yang cukup untuk keluarga yang ditinggalkan. Nafkah tersebut harus cukup untuk membiayai segala kebutuhan mereka sejak kepergian kita dari Tanah Air hingga saat kita kembali;
8. Meminta doa restu dari orang-orang yang dihormati atau dicintai, seperti kedua orang tua, istri, saudara, dan anak-anak;
9. Menjaga kebersihan hati dari riya’ (hasrat ingin dipandang terhormat oleh orang lain), takabur (sombong), atau sum’ah (keinginan untuk dipuji atau terkenal).
Allah SWT berfirman, “Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar mendirikan shalat serta menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Bayyinah: 5).
10. Biaya yang digunakan untuk menefripuh perjalanan haji maupun untuk membeli bekal harus bersumber dari uang yang halal dan bersih dari syubhat (ketidakjelasan halal-haramnya). Menurut Imam Nawawi, apabila uang yang digunakan untuk pergi haji berasal dari uang haram maka haji yang dikerjakan tidak mabrur di mata Allah.  Demikian juga Imam Ahmad menambahkan bahwa haji yang seperti itu tidak sah hukumnya;
11. Para jamaah haji harus mempelajari segala hal yang perlu diketahui selama menunaikan ibadah tersebut, seperti tata cara tayamum, waktu-waktu shalat, arah kiblat, tata cara shalat jamak dan qashar, tata cara manasik haji mulai dari hal-hal yang wajib, sunnah, yang membatalkan, yang dilarang, kaffarat (sanksi), hingga tata krama atau kesopanan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa mempelajari tata cara ibadah haji bagi orang yang sudah bertekad akan pergi haji adalah wajib ‘ain. Wajib ‘ain artinya adalah kewajiban yang sifatnya mutlak bagi setiap individu dan jika tidak dilakukan maka ancamannya adalah dosa.
sumber: jurnalhaji.com

Makna Kerendahan Hati dalam Tahallul






.
REPUBLIKA.CO.ID, Tahallul atau bercukur adalah salah satu ritual haji yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan, terutama dalam Madzhab Syafi’i. Meski bercukur terkesan remeh, namun jika ditinggalkan akan membuat ibadah haji tidak sah. Jika demikian, itu artinya diwajibkan untuk mengulang kembali ibadah tersebut pada tahun berikutnya
Mengapa hal yang begitu remeh dapat membatalkan sesuatu yang jauh lebih besar? Hal itu mengisyaratkan bahwa kelebihan yang dimiliki oleh manusia dengan otak dan daya ciptanya, semua itu berada dalam kuasa Allah SWT.
Dengan diwajibkannya bercukur dalam rangkaian ibadah haji, Allah sejatinya ingin mengajarkan bahwa manusia tetaplah manusia. Ia harus sadar bahwa selamanya dirinya adalah hamba Allah. Manusia harus bersikap khusyuk, tawadhu’ (rendah hati), dan khudhu’. Tiga sikap itu akan mengantarkan mereka menjadi makhluk yang dicintai oleh Allah SWT.
Rambut adalah simbol dari mahkota seorang insan. Rambut adalah perhiasan seseorang dan menjadi lambang kegagahan dan ketampanan. Bertahallul yaitu mencukur rambut adalah simbol dari meletakkan mahkota seseorang. Artinya, orang tersebut menanggalkan kesombongan yang menjadi seseorang tinggi hati dari orang lain.
Semoga dengan rontoknya ribuan rambut di kepala para hujjaj ketika ia bertahallul, maka rontok juga segala ribuan keangkuhan dan kesombongannya yang akan menjadikannya haji yang tawadlu’ dan rendah diri.
sumber : jurnalhaji.com

Rabu, 26 September 2012

Bandara Taif Disetujui Untuk Melayani Jemaah Haji

Bandara Taif







Jeddah (Sinhat)--Dewan Syuro Arab Saudi telah menyetujui Bandara Taif untuk melayani Jamaah Haji dan umroh pada fase kedatangan dan kepulangan, demikian sebuah pernyataan Dewan Syuro pada Senin  (24/9          
Bandara Taif terletak 30 km sebelah timur kota Taif dan 70 km dari Mekkah. Untuk masalah ini Dewan meminta agar Kementrian Haji berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA)
      
Digunakannya bandara Taif ini tentunya akan membantu mengurangi kesibukan bandara King Abdul Aziz Jeddah. Bandara Taif pada tahun 2009 telah di-upgrade menjadi bandara regional. GACA mengijinkan pesawat internasional beroperasi di kota itu mengingat tingginya populasi penduduk dan tingginya kepadatan penumpang di tiga bandara utama.
      
Sidang yang ke-54 tahun keempat yang diadakan pada 24 Sep 2012 dipimpin oleh DR Muhammad bin Amin Al-Jufrie membahas tentang dua laporan tahunan kementrian haji (1429-1430 dan 1431-1432) juga menyetujui agar Muassasah haji  luar negeri bertanggungjawab untuk penyediaan akomodasi jamaahnya dan mengintruksikan Kementrian Haji untuk membuat aturan yang menjamin seluruh keperluan dasar dalam hal penempatan jamaah haji agar kenyamanan dan keamanan jamaah tetap terjamin.
      
Dewan Syuro juga telah menyetujui rekomendasi peningkatan kapasitas di Mina dan melakukan restrukturisasi Muassasah Haji sesuai dengan keputusan Dewan Menteri nomor 81 tanggal 7/3/1428 H. Demikian diungkapkan oleh Asisten Juru Bicara Dewan Syuro Said bin Metad Al-Hamad.

sumber : infohaji.go.id

Sabtu, 22 September 2012

Kloter Pertama Jamaah Haji Kloter Pertama Banten dan Jabar Tiba di Madinah














Madinah: Jamaah Haji Indonesia yang tiba pertama kali di Madinah adalah Kloter I (JKS 1) asal Jawa Barat dan Kloter I (JKG 1) Banten. Mereka tiba sekitar pukul 16.05 WAS di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz. Kedatangan jamaah asal Jawa Barat dan Banten itu langsung disambut Konsul Jenderal RI Zakaria dan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Ahmad Jauhari dan pengurus Muasasah.

“Sebanyak 450 jamaah yang mendarat pertama dari Jawa Barat,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Ahmad Jauhari saat menyambut kedatangan jamaah di bandara Madinah, Jumat (21/9/2012) pukul 17.00 WAS.

Menurut Jauhari kedatangan jamaah tertunda beberapa jam. Jamaah dari JKS 1 seharusnya mendarat pukul 15.30 WAS namun mendarat pukul 16.05 WAS. Kloter ini mengalami penundaan atau delay lebih dari 30 menit. Setelah kedatangan jamaah asal Jawa Barat langsung disusul kedatangan jamaah asal Banten.

“Sedangkan Kloter I Batam (BTH 1) baru diperkirakan mendarat pukul 10 malam WAS,” katanya.

Selain JKS 1 dan JKG 1 lanjut dia, dua penerbangan lain yang mendarat adalah SUB 1 dan BTH 1. Total 4 kloter jamaah yang akan tiba hari ini sebanyak 1.805 jamaah,” katanya.

Dia menambahkan hampir semua penerbangan mengalami keterlambatan. Setelah mendarat, para jamaah akan dibawa menuju pemondokan.

Dibandingkan tahun lalu setelah pemeriksaan dokumen, pelayanan jamaah di Bandara Madinah lebih baik. Sebab seluruh jamaah transit di hall yang disediakan petugas untuk transit dan beristirahat sebentar.(MCH)

Dibaca : 304 kali | Sumber : | File :

sumber : infohaji.co.id

Menag Minta Jamaah Meningkatkan Kesabaran



Jakarta: Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, minta jamaah haji untuk memahami kondisi kedaruratan dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci, khususnya pada puncak ritual haji di Makkah.

Karena itu, pihaknya meminta agar jamaah meningkatkan kesabaran selama berada di Tanah Suci. Hal itu disampaikannya saat melepas kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji JKG I dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (21/9).

Ikut melepas Kloter pertama nasional itu antara lain Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan, Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah, Dirut PT Garuda Emirsyah Satar, para pejabat dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM.

Ia menjelaskan, yang dimaksud kondisi kedaruratan adalah memahami keadaan yang berbeda dengan di Tanah Air. Jika di tanah air untuk mandi dapat dilaksanakan tanpa mengantre, sedangkan di sana harus menyesuaikan diri dengan antre dalam berbagai hal. Kondisi kedaruratan semacam ini harus dipahami dengan cara meningkatkan kesabaran,.

Suryadharma Ali mengatakan, pemerintah telah berupaya meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji di Arab Saudi, terutama pondokan di Makkah. Tapi untuk musim haji 2012 ini, upaya mendekatkan pondokan dengan Masjidil Haram tak bisa dilakukan lagi seperti tahun lalu.

Pasalnya, pondokan haji yang dulu berjarak 2,5 km dinilai terjauh kini tergolong paling dekat. Hal ini sebagai konsekuensi dari dampak perluasan Masjidil Haram. Bangunan hotel terdekat sudah tak ada lagi karena dibongkar.

Pihaknya juga meminta jamaah untuk tidak ragu mendatangi pusat kesehatan haji bila merasa tak sehat. Di sana pelayanan kesehatan beroperasi selama 24 jam. “Uang jangan disayang hanya karena untuk membeli oleh-oleh,” kata Menag yang disambut tawa hadirin.

Pada akhir pengarahannya, Menag mengimbau jemaah haji untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di Tanah Suci. Menjaga kehormatan bangsa, kata dia, amat penting selama menunaikan ibadah haji.(ant)
 

Dibaca : 1074 kali | Sumber : | File :

sumber : infohaji.go.id

Rabu, 19 September 2012

Diperkirakan Cuaca Panas, Saat Kloter Pertama Tiba di Arab Saudi



Surabaya: Dua hari lagi atau Jumat (21/9) Calon Jamaah Haji (CJH) kloter pertama dari embarkasi Surabaya diberangkatkan ke Tanah Suci. Rombongan dari Bojonegoro sebanyak 445 orang lah yang akan berangkat paling awal. Kamis (20/9) lusa mereka sudah harus berada di Asrama Haji, Sukolilo.

Pemerintah memperingatkan cuaca panas kering akan menyambut para CJH. Suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 41-43 derajat celcius. Sebagai pembanding, di musim kemarau seperti saat ini suhu udara di Surabaya hanya dikisaran 34-35 derajat celcius.

Selanjutnya, pada tanggal 22 September akan ada dua  kloter yang berangkat yaitu CJH  dari Bojonegoro, Nganjuk dan Surabaya.

Panitia Haji Jawa Timur mengaku cukup khawatir, sebab tahun ini jumlah CJH usia tua relatif banyak. Untuk diketahui, tahun ini Jatim memberangkatkan 33.935 CJH. Tahun ini, setidaknya ada 106 CJH dari kuota khusus sisa kursi kosong Jatim yang berusia diatas 87-95 tahun.

Sementara dari kuota noirmal, sedikitnya 35% atau sekitar 11.000 CJH berusia 60 tahun ke atas dan sisanya merupakan usia produktif.

Kepala Seksi Perjalanan dan Sarana Haji pada Kanwil Kemanag Jatim, Hikmah Rahman mengingatkan agar para jamaah tidak lupa memakai masker yang telah disiapkan ketika keluar dari hotel atau pondok. Tak hanya itu, bila di Indonesia per harinya meminum air putih sebanyak delapan liter, maka disana harus tingkatkan menjadi 10-12 liter per hari agar tidak mengalami dehidrasi.

“Sebelum masker digunakan, sebaiknya dibasi dahulu dengan air, karena biar udara pernapasan jemaah lembab. Bila tidak memakai masker, maka mereka bisa mengalami sesak napas karena debu yang masuk ke paru-paru melalui hidung,” ungkapnya, Selasa (18/9) pagi tadi.

Dengan meningkatnya CJH usia lanjut, maka panitia penyelenggara haji Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim menambah jumlah petugas kesehatan. Ketika di pemondokan embarkasi, akan dilakukan cek kesehatan dan pemberian vaksinasi bagi yang belum melakukan. Kemudian ketika pemberangkatan menuju Jeddah akan disediakan 3 paramedis, yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat untuk menemani dalam perjalanan. Setelah sampai di sana, sudah ada tim sektor kesehatan dari pihak Indonesia dan Jeddah.

“Untuk tahun ini cek kesehatan akan dilakukan dan dipantau terus. Dari data yang ada, sekarang masih banyak calon jamaah yang belum melakukan vaksinisasi, yang jumlahnya sekitar 15 ribu orang,” imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, Erfan Rosulih memaparkan terhadap barang bawaan CJH ditetapkan untuk barang yang ditaruh di bagasi maksimal seberat 32 kilogram, tas bawaan seberat 5 kilogram, dan tans piggang yang berisi identitas diri. Erfan menegaskan, bila dalam barang bawaan terdapat barang-barang logam atau tajam seperti panci, rantang, pisau, kompor, atau bahan makanan maka pihak embarkasi Surabaya tak akan segan-segan melakukan penyitaan. Pasalnya di Jeddah nanti, para CJH tak perlu khawatir terhadap kebutuhan makanan karena disana terjamin karena sudah disediakan catering.

“Kalau bawa kompor, panci, dan sebagainya itu akan merepotkan penerbangan. Dan ini bisa mengganggu kenyamanan nanti di pesawat. Jadi calon jamaah tidak perlu khawatir untuk tidak disediakannya makanan disana, karena beberapa tahun ini masalah makanan Indonesia sudah sangat baik,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebutkan ada beberapa pembatasan terhadap barang bawaan CJH. Diantaranya, batasan membawa sejumlah uang yang tidak boleh lebih dari Rp 5 juta. Kemudian dapat ditukarkan ke mata uang riyal. Pembatasan membawa rokok yang hanya bisa dibawa satu gros atau 200 batang. “Meskipun ada pembatasan ini, kadangkala mereka bisa mengakali dengan menitipkan barang bawaan ke teman-teman lainnya,” pungkasnya. (Sby Post)

Dibaca : 934 kali | Sumber : | File :


sumber: infohaji.go.id

Informasi Keberangkatan Jamaah Haji KBIH Al-Khoiriyah Tahun 2012

Waktu Keberangkatan Jamaah Haji KBIH Al-Khoiriyah Cianjur :
Berangkat Hari Senin, 15 Oktober 2012 M/ 28 Djulqo'dah 1433 H
Tergabung Dalam KLOTER JKS 76, No. Maktab 64, No. Rumah 1010.
Jarak Maktab ke Masjidil Haram + 2 km (Posisi Maktab di lingkari merah)

Berikut Petanya :



Gabung Di Facebook KBIH Al-Khoiriyah untuk Update informasi : http://www.facebook.com/groups/117435668280371/

Minggu, 16 September 2012

Petugas Haji Menuju Arab Saudi


Jakarta: Sebanyak 334 Panitia Petugas Ibadah Haji (PPIH) Tahun 1433 H/2012 M, siap berangkat melaksanakan tugas di Arab Saudi. 334 petugas tersebut akan bertugas di daerah kerja (daker) Jeddah dan Madinah. Sedangkan petugas daker Mekkah baru akan berangkat pada tanggal 20 September 2012.

"Dari jumlah 334 petugas tersebut terdiri dari petugas Kementerian Agama sebanya, 207 petugas dan 127 petugas kesehatan," kata Direktur Pembinaan Haji Kementrian Agama RI, Ahmad Kartono dalam acara pembekalan terakhir petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (15/9).

Menurut Kartono, petugas akan terbang menggunakan pesawat Garuda pada hari Minggu 16 September pukul 11.50 WIB. Diperkirakan akan tiba di Jeddah sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

"Mari kita mantapkan niat kembali sebelum berangkat bahwa kita akan melaksanakan tugas suci di negara orang, mengurus dan melayani jamaah. Niat kita sudah bulat untuk melaksanakan tugas dan ibadah," katanya.

Kartono meminta semua petugas bisa berkoordinasi dengan semua pihak sehingga semua tugas daker berjalan dengan baik. "Jangan sendiri-sendiri tapi bersama-sama sehingga sukses semuanya," katanya.

Dia mengharapkan semua tugas diatur dengan baik selama 12 jam setiap hari. Ada sistem piket setiap hari.

Kartono menambahkan jamaah haji Indonesia akan tiba pertama kali pada tanggal 21 September di Jeddah dan Madinah. Sebanyak 12 kloter akan langsung menuju pondokan.

"Semua jamaah akan masuk Jeddah dan Madinah. Sedangkan yang di Mekkah belum," katanya.

Dia kembali mengingatkan agar petugas harus mengenali betul lapangan, sarana dan prasarana sebelum jamaah datang. "Semua harus disiapkan. Hanya ada waktu 4 hari persiapan sebelum jamaah datang," pungkas dia.(MCH)

Dibaca : 2141 kali | Sumber : | File :

sumber: infohaji.go.id

Sabtu, 15 September 2012

Jadwal Keberangkatan Jamaah Haji Cianjur 2012 M


Cianjur, 15 September 2012


Satu hal yang sangat dinantikan oleh setiap jamaah haji adalah waktu keberangkatan ke tanah suci. jamaah sering bertanya-tanya kapan ia akan berangkat. Berdasarkan keterangan dari Kepala Seksi Urusan Haji Kemenag Kab. Cianjur, Khusus untuk jamaah haji cianjur keberangkatan haji tahun 2012 dibagi menjadi empat kloter dengan waktu keberangkatan yang berbeda, kloter yang pertama berangkat dari Kab. Cianjur adalah Kloter 16 berangkat pada tanggal 26 September 2012 sebanyak 444 orang jamaah, kloter kedua yang berangkat adalah Kloter 58 berangkat pada tanggal 8 Oktober 2012 sebanyak 444 orang. Kloter ketiga yang berangkat adalah Kloter 70 berangkat pada tanggal 13 Oktober 2012 sebanyak 56 orang dan Kloter terakhir dari Kab. Cianjur adalah Kloter 82 berangkat pada tanggal 17 Oktober 2012 sebanyak 232 orang. Semua pemberangkatan dilakukan dari Kantor Kemenag Kab. Cianjur menuju ke Asrama Haji Jawa Barat di Bekasi.  Sementara itu, pelaksanaan Wukuf diperkirakan jatuh pada hari Kamis, 25 Oktober 2012.
www.khoiriyahcianjur.tk




















Persiapan Haji Mendekati 100 Persen


 


Jakarta: Kementerian Agama RI mengklaim persiapan pelaksanaan haji untuk tahun 2012 sudah mendekati maksimal.

Syariful Muhyar Bandar, Direktur Pengelolaan Dana Haji  Kementerian Agama mengungkapkan persiapan keseluruhan untuk pelaksanaan haji Indonesia tahun ini mendekati 100 persen.

"Semuanya sudah diatur sedemikian rupa, tim Advance juga sudah diberangkatkan, secara nasional hampir mendekati 100 persen tinggal kita merapikan sedikit," ujar Syariful saat menghadiri dikusi 'Dialog Pelaksanaan Haji Indonesia Bebas Masalah, Mungkinkah?' di Auditorium MNC Tower, Jakarta, Rabu(13/9/2012).

Syariful juga mengatakan kloter- kloter jamaah telah terbentuk di setiap embarkasi, ada sekira 380 kloter yang dibentuk dan nantinya akan diberangkatkan secara serentak.

"Seluruh Indonesia ada 380-an serentak semua jalan hanya jam keberangkatannya berbeda," ujarnya.
sumber:okezone.com

Jumat, 14 September 2012

DIRBINA :Tertibkan KBIH yang tak berizin



Bekasi, 13 September
Para pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se-JABAR yang tergabung dalan Forum Komunikasi KBIH (FK KBIH) berkumpul di  Asrama Haji Bekasi dalam acara Silaturahmi dan Koordinasi bersama Direktorat Pembinaan Haji dan Umroh KEMENAG RI. dalam sambutannya Direktur Pembinaan Haji, Drs.H. Ahmad Kartono menyampaikan beberapa hal, diantaranya:

  • Kesiapan pemberangkatan haji 2012 sudah 100 %
  • Kuota tambahan yang diajukan ke Pemerintah Arab Saudi belum bisa terealisasi tahun ini
  • Kesiapan petugas di Arab Saudi sudah 100%, para petugas sudah diberangkatkan.
  • Pemondokan telah siap 100 %, jarak pemondokan + 2,5 km di Markaziyah, disediakan angkutan.
  • Kemitraan KEMENAG dan KBIH semakin berjalan baik
  • Perizinan dan perpanjangan izin KBIH cukup ke tingkat Kanwil
  • Ketegasan KEMENAG Kab/Kota dalam menertibkan KBIH yang ilegal/tidak berizin
Selain itu, Direktur Pembinaan Haji dan Umroh menyampaikan bahwa KBIH adalah mitra penting pemerintah dalam penyelenggaraan haji. mulai dari tingkat KEMENAG Kab/Kota, KBIH sangat berperan dalam proses bimbingan jamaah haji di tanah air maupun di tanah suci. Namun, disayangkan dibeberapa Kab/Kota masih terdapat orang-perorangan/Majelis Ta'lim non-KBIH yang menyelenggarakan bimbingan haji. Hal ini berakibat pada tidak terjaminnya kualitas bimbingan yang dilaksanakan oleh majelis ta'lim tersebut. KBIH yang memiliki izin dari KEMENAG telah melewati proses ketat ketika pendiriannya dan telah diakreditasi secara independen oleh KANWIL KEMENAG di setiap provinsi, sehingga memiliki standar dan prosedur yang baku untuk membimbing jamaah, tidak asal dan tidak main-main. 
Kepada para calon jamaah haji diharapkan secara pro-aktif dan cerdas memilih KBIH tempat melaksanakan bimbingan. 

reported By KBIH Al-Khoiriyah Cianjur



Kemenkes: Tak Ada Pungli Dalam Vaksin Meningitis



JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa tidak ada pungutan liar dalam vaksin menginitis bagi calon jamaah haji. Pemberian vaksin menginitis bagi calon jamaah haji diberikan gratis.

Sekretatis Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Yusharmen, mengatakan, pemberian vaksin meningitis diberikan secara cuma-cuma, baik kepada calon jamaah haji reguler maupun khusus atau plus. “Khusus untuk ibadah haji, vaksin meningitis diberikan secara gratis bagi seluruh calon jamaah haji, namun untuk umroh memang dikenakan biaya,” ujarnya, Kamis (13/9).
Terkait dengan beredarnya kabar bahwa ada pungutan biaya untuk vaksin meningitis, Yusharmen menjelaskan bahwa apabila di daerah ditemukan adanya pungutan berarti itu bukan dari Kementerian Kesehatan. “Ada yang katanya perda ini itu, lalu biaya vaksin yang bermacam-macam itu semua bukan dari Kementerian Kesehatan,” kata Yusharmen.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta, Akhmad Murtado, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya pungutan liar pemberian vaksin meningitis. Dia berpendapat bahwa hal tersebut hanya ulah dari oknum-oknum nakal yang memanfaatkan kesempatan.
“Kalau memang ada datanya, bisa diberikan kepada kami dan nanti akan kami telusuri, pemerintah tidak pernah menarik biaya untuk vaksin meningitis,” ujar Akhmad.
Lebih lanjut, Akhmad mengatakan bahwa pemerintah mengordinir kepada masing-masing suku dinas kesehatan untuk memberikan vaksin meningitis. Vaksin tersebut diberikan kepada calon jamaah haji minimal dua minggu sebelum keberangkatan melalui puskesmas.
sumber: jurnalhaji.com

Rabu, 12 September 2012

Tips Nyaman Beribadah Haji dan Umrah


REPUBLIKA.CO.ID, Setiap jamaah haji dan umrah yang datang ke Tanah Suci secara umum membawa niat untuk beribadah dan memenuhi panggilan Allah SWT. Agar nyaman dalam beribadah, ada beberapa hal yang segogyanya diperhatikan. Berikut tips selama berada di Tanah Suci;
1. Jangan tergantung pembimbing. Jika ingin memberbanyak ibadah fardhiyah seperti membaca Alquran, berzikir, membaca buku-buku keagamaan, dan hal-hal lain yang bersifat pribadi, jangan menunggu instruksi dari pembimbing.
2. Mantapkan tata cara berhaji. Berilmu sebelum beramal adalah sesuatu yang mutlak keharusannya dalam beribadah. Demikian juga dengan ibadah haji dan umrah. Sebelum berangkat, pastikan anda sudah mengetahui seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Hal ini selain akan memudahkan anda dalam menjalani ibadah tersebut, juga akan menghindarkan perilaku-perilaku bid’ah yang tidak berdasar dan asal ikut-ikutan saja.
3. Hafalkan doa-doa. Sebenarnya tidak seluruh tempat-tempat dan waktu-waktu manasik mempunyai doa-doa khusus. Namun doa-doa yang masyru’ dan mempunyai landasan dalil yaitu hadis dari Rasulullah SAW, hendaklah dihafal. Seperti doa ketika melihat ka’bah, doa mencium hajar aswad, memulai sai, dan lain sebagainya.
4. Buatlah kelompok kecil. Rombongan haji atau umrah yang teralalu banyak akan menyulitkan dalam pengkoordiniran anggota. Demikian juga jika jamaah haji yang menjalani rangkaian manasiknya sendiri-sendiri. Tentu lebih tidak memungkinkan lagi. Beribadah sendiri di tempat yang baru dengan cara yang baru.
Tindakan yang terbaik adalah membagi jamaah haji atau umrah kepada kelompok-kelompok kecil yang dikomandoi oleh seorang yang berpengalaman. Jumlah anggota jangan terlalu banyak. Misalkan, maksimal delapan sampai sepuluh orang. Hal ini akan lebih mudah untuk menggoordinir dan membatu jamaah dalam melaksanakan manasik hajinya.
sumber : jurnalhaji.com

GERBANG PEMBATAS TANAH HARAM TENGAH DISELESAIKAN


Jeddah, 11/9  - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah menyelesaikan gerbang penanda batas Tanah Haram di atas jalan bebas hambatan antara Jeddah - Mekkah, kata Supervisor proyek pembangunan gerbang batas haram, Muhammad Eid di Jeddah, sebagaimana dikutip staf KJRI Jeddah, Abdullah Umar, Senin.
        Gerbang penanda batas Tanah Haram setinggi 23 meter saat ini sedang dibangun di jalan bebas hambatan Jeddah - Mekkah. Dengan demikian, nantinya pengunjung akan mengetahui area batas tanah haram Mekkah dari kejauhan, kata Umar.
       Dewasa ini jika para tamu Allah yang melakukan umroh melewati check poin Syumaisi - dari arah Jeddah- beberapa meter setelah itu terlihat kesibukan para pekerja bangunan sedang mengerjakan gerbang batas tanah haram, tepat di pembatas Haram yang selama ini sudah ada.
      Muhammad Eid, supervisor proyek pembangunan gerbang batas Haram, pembangunan yang tengah berlangsung itu mengikuti disain yang sudah ditetapkan dan diperkirakan pada pertengahan Oktober akan rampung.
       Ia menambahkan, rencananya akan dibangun dua  gerbang yang bergandengan yaitu gerbang saat masuk dan gerbang saat keluar  Mekkah dengan lebar masing-masing 35 meter, ada tulisan Al Quran di atasnya.
Sebanyak 40 pekerja dikerahkan untuk mengerjakan proyek itu dan nantinya gerbang akan dihiasi dengan lampu warna hijau untuk memberikan tanda pada malam hari.
        Saat ini batas Haram hanya ditandai dengan billboard dan tanda bangunan kecil di samping jalan bebas hambatan sekitar 1 km dari check poin Syumaisy. Banyak dari para jamaah selama ini mengira bahwa batas tanah Haram Mekkah adalah  bangunan Quran besar yang ada di jalan bebas hambatan setelah check poin Syumaisi.
sumber : infohaji.kemenag.go.id

Tujuh Persiapan Kesehatan Bagi Jemaah Haji



Jakarta: Kementerian Kesehatan mengingatkan tujuh persiapan kesehatan yang sebaiknya dilakukan calon jemaah haji Indonesia sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekah.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, masih ada waktu sekitar sebulan sebelum jemaah haji Indonesia berangkat, maka para calon jemaah sebaiknya melakukan tujuh persiapan kesehatan dari sekarang, Senin.

Pemberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi akan dilakukan pada 21 September dan pemberangkatan kloter terakhir pada 20 Oktober 2012.

Tujuh persiapan itu adalah pertama untuk para jemaah haji memeriksakan kesehatan mereka secara rinci ke dokter yang biasa dikunjungi atau dokter terdekat. "Tujuannya adalah agar dapat dideteksi kemungkinan penyakit dan masih ada waktu untuk mengatasinya," kata Tjandra.

Persiapan kedua adalah jika jemaah haji memang memiliki penyakit kronik dan memerlukan obat secara teratur, agar dapat membawa persediaan obat yang dibutuhkan selama di Tanah Suci.

Selain itu, untuk persiapan ketiga, Tjandra mengingatkan jika menurut dokter yang biasa menangani di Tanah Air seorang jemaah haji memiliki masalah kesehatan, maka agar tidak lupa meminta surat keterangan dokter.

"Ini untuk diserahkan ke dokter kloter nantinya. Kalau dari sekarang sudah tahu siapa dokter kloter atau dokter rombongan bila ONH plus, maka dari sekarang bicarakan dengan dokter kloter/rombongan tentang masalah kesehatan Anda, dengan membawa surat dari dokter yang biasa merawat Anda itu," ujarnya.

Persiapan keempat adalah dengan melakukan olahraga teratur seperti jalan kaki sebanyak 3-4 kali per minggu. Hal itu karena dalam perjalanan haji nantinya minimal ada empat rute jalan kaki yang cukup jauh, yaitu tawaf, sai, jalan dari hotel/pondokan ke masjid, dan jalan dari kemah di Mina ke tempat melontar jumroh. "Belum lagi kegiatan jalan kaki lain, misalnya ziarah atau mungkin saja berbelanja. Jadi harus dibiasakan berolahraga," katanya.

Persiapan kelima adalah jika jemaah haji berangkat bersama orangtua yang berusia lanjut, apalagi yang memang sudah sakit, maka harus melakukan persiapan lebih rinci seperti pengetahuan tentang menyewa kursi roda atau kemungkinan ikut safari wukuf dan lainnya.

Tjandra juga mengingatkan para jemaah haji bahwa persiapan nomor enam adalah untuk mulai mengenal dan mempelajari tentang fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada di Arab Saudi pada musim haji. Mulai dari petugas kesehatan kloter, pelayanan kesehatan di sektor, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), ataupun lokasi RS Arab Saudi.

Sedangkan persiapan ketujuh, adalah agar para jemaah haji juga dapat mempelajari situasi kesehatan atau wabah penyakit yang mungkin muncul di musim haji kali ini. "Amat dianjurkan untuk mulai sekarang untuk menyediakan waktu membaca berbagai tulisan tentang situasi penyakit di Arab Saudi pada musim Haji," katanya.

Tjandra mencontohkan tulisan yang baru dipublikasikan oleh Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) di "Weekly epidemiological record" pada tanggal 27 Juli 2012 lalu (http://www.who.int/wer) atau bisa juga di www.who.int/ith dalam "Update for travellers". (Ant)

Dibaca : 1982 kali | Sumber : | File : infohaji.kemenag.co,id


Selasa, 04 September 2012

DIRJEN PHU: EMBARKASI CERMIN DARI KUALITAS PELAYANAN


Banda Aceh, 4/9 - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan, embarkasi menjadi cermin dari kualitas pelayanan haji di Tanah Air sehingga menjadi penting diperhatikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
         "Pelayanan di embarkasi sangat penting karena akan memberikan kesan pertama yang mendalam kepada jamaah haji dan cermin dari kualitas pelayanan haji di Tanah Air," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan dalam sambutan tertulis dibacakan Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis disela-sela pelantikan PPIH embarkasi Banda Aceh.Karena itu, Dirjen PHU mengharapkan PPIH hendaknya dapat membangun kesan positif dan bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Ia meminta PPIH embarkasi Banda Aceh memberikan bimbingan, pelayanan dan perlindungan dengan 
menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan yang diperlukan jamaah.
Anggito juga meminta perusahaan penerbangan haji 2012 agar memberikan pelayanan makanan halal dalam penerbangan dengan persyaratan sesuai standar penerbangan internasional.
"Berikan menu makanan dengan selera embarkasi, memenuhi persyaratan gizi dari Kementerian Kesehatan. Penerbangan haji tahun ini seperti sebelumnya setiap jamaah mendapatkan dua kali makan dan satu kali makanan kecil dilengkapi minuman," kata dia menjelaskan.
Pada musim haji 2012, sesuai kuota tetap Provinsi Aceh mendapat sebanyak 3.924 orang CJH dan akan dterbangkan dengan 12 kelompok terbang (kloter) melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga meminta PPIH embarkasi Banda Aceh agar bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan maksimal kepada umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji di Mekah, Saudi Arabia.
"Dari tahun ketahun kita terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan haji di embarkasi, dengan harapan supaya calon jamaah haji (CJH) Aceh dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusuk dan tenang," katanya menjelaskan.
Oleh karenanya, Muzakir Manaf yang juga mantan petinggi militer GAM itu berharap kepada PPIH agar dapat menjalankan tugasnya maksimal dan sebaik mungkin, sehingga proses pemberangkatan hingga pemulangan CJH berjalan baik.
sumber:infohaji.kemenag.co.id