Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIHU) Al-Khoiriyah

Kamis, 04 September 2014

Jamaah haji dilarang memasak makanan sendiri

Makkah (Sinhat)--Ada aturan baru yang berlaku di Arab Saudi bagi para jamaah haji di tahun 2014. Jamaah haji dilarang memasak makanan sendiri.
Di Makkah, tak satupun pemondokan jamaah haji menyediakan dapur khusus untuk memasak. Karena memang sudah ada larangan dari pemerintah Arab Saudi bagi para jamaah haji untuk memasak, untuk mencegah terjadinya kebakaran.
''Aturan dari pemerintah Arab Saudi untuk antisipasi terjadinya kebakaran sudah disosialisasikan ke seluruh embarkasi di Indonesia. Kalau jamaah haji tetap memaksa untuk memasak nasi atau membawa masakan dengan bunyi yang mengeluarkan aroma, alarm yang ada di pemondokan akan berbunyi,'' ujar Kepala Daker Makkah Endang Jumali kepada MCH di Makkah, Rabu (3/9/2014).
Karena itu menurut Endang, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak membawa beras, rice cooker maupun lauk pauk yang mengeluarkan bau tajam. Imbauan ini sudah disampaikan jauh-jauh hari saat mereka masih berada di Indonesia.
Endang juga mengatakan, agar setiap pemondokan di Makkah menyediakan kafetaria dan menyediakan masakan Indonesia. Sehingga jamaah haji akan membeli makanan di kafetaria pemondokan tanpa harus keluar dari pemondokan.
"Memang jamaah haji di Makkah tidak disediakan makanan. Setiap jamaah haji mendapat uang saku sebesar 1500 real. Dengan uang tersebut mereka bisa membeli makanan setiap hari," ujar Endang.
Sementara di Madinah, semua jamaah mendapatkan makanan gratis yang disediakan oleh hotel sehari dua kali selama sembilan hari. Demikian pula di Armina para jamaah haji Indonesia juga mendapat jatah makan.