Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIHU) Al-Khoiriyah

Minggu, 15 April 2012

Bangsa Atheis yang Pernah Mencuri Hajar Aswad


REPUBLIKA.CO.ID – Hajar Aswad adalah batu yang diyakini umat Islam sebagai batu mulia yang langsung turun dari surga dan mempunyai banyak keistimewaan. Diantaranya, seperti syafaat yang diberikan Hajar Aswad di Hari Kiamat nanti.
Hajar Aswad datang dengan mempuyai mata yang bisa melihat dan mulut yang dapat berbicara. Ia akan bersaksi siapa saja yang pernah menyentuh dan menciumnya dengan benar. (HR. Muttafaq Alaihi).
Namun tahukah kita bahwa suatu saat dahulu Hajar Aswad pernah dicuri orang selama 22 tahun? Seperti yang disebutkan Ibnu Katsir dalam Bidayah wa An-Nihayah, kisah tersebut terjadi sekitar tahun 278 H.
Diantara kalangan Qaramithah terdapat salah seorang musuh Allah, yaitu Raja Bahraih, Abu Thahir Qirmithi, dan Sulaiman bin Abi Sa’id yang memimpin pasukan untuk menyerang Baitullah. Mereka adalah kelompok Zindiq atheis pengikut filasafat dari Paris.
Orang-orang tidak menyadari bahwa hari Senin tersebut adalah Hari Tarwiyah, kecuali setelah Abu Thahir membawa 700 pengikutnya. Mereka masuk Masjidil Haram dan membabi buta membantai para jamaah hajidi Tanah Haram.
Kemudian ia mendatangi Hajar Aswad dan memukulnya dengan alat pencongkel dan memecahnya. Kemudian ia mencongkelnya setelah shalat Ashar hari Senin tanggal 14 Dzulhijjah. Lantas ia kembali ke daerahnya (Bahrain) dengan membawa Hajar Aswad. Ia bermaksud menjadikan ibadah haji berada di tempatnya.
Namun niatnya itu ternyata membawa petaka, sebagaimana yang dialami pendahulunya, Abrahah. Ada yang mengatakan bahwa ada 40 unta yang mati saat membawa Hajar Aswad. Sedangkan pada saat dikembalikan, Hajar Aswad dibawa oleh seekor unta yang kurus.
Tempat Hajar Aswad di Ka’bah menjadi kosong. Orang-orang pun menempelkan tangan mereka di tempat tersebut untuk mencari barakah sampai Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya semula di Ka’bah, yaitu setelah kebinasaan Abu Thahir Qirmithi secara mengenaskan tahun 339H. Hajar Aswad berada di tangan Qirmithi dan para pengikutnya selama 22 tahun kurang empat hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar