Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIHU) Al-Khoiriyah

Sabtu, 10 Desember 2011

Umroh BersamA Al-Khoiriyah


UMRAH MURAH!!!
DP HANYA Rp. 2.250.000,- 
Berangkat Tanggal 20 Maret 2012
Dibimbing langsung oleh H. Azam Zubaedi


Antara Umrah dengan Umrah adalah Kafarat (menghapus dosa),
dan bagi haji mabrur tidak ada balasan pantas, kecuali surga.”
(HR. Bukhari & Muslim)


1.      Bimbingan Manasik Haji  (BPIH Biasa); dibimbing di tanah air hingga pelaksanaan di tanah suci.
2.  Menerima Pendaftaran BPIH Khusus/ONH Plus (berangkat tahun 2012 M/1433 H; lama perjalanan 26 Hari, US$ 7450).
3.  Paket Umrah Eksekutif (berangkat bulan Februari; 9 Hari), dengan biaya US$1950 + Rp. 700.000. Fasilitas khusus : Hotel Royal Dar Iman*5 (Mekkah), Hotel Al Haram*5 (Madinah)
4.  Paket Umrah ekonomis (berangkat bulan Februari; 9 hari), dengan biaya US$ 1690 + Rp. 700.000,-. Fasilitas Khusus : Hotel Al Wasil*4 (Mekkah), Hotel Royal Andalusia*4 (Madinah)

Fasilitas Umum (Umrah Eksekutif dan Umrah Ekonomis) sudah termasuk :
1.    Ticket Jakarta-Jeddah-Jakarta                                        
2.    Airpot Tax Cengkareng & Visa Umrah                           
3.    Transportasi darat selama di Arab Saudi                         
4.    Bimbingan Manasik Umrah                                                 
5.    Akomodasi Hotel & Makan tiga kali sehari                     
6.    Muthawwif/Guide yang berpengalaman                                          
7.    Perlengkapan ibadah Umrah (seragam, Kain Ihrom, Mukena, Travel Bag)                          
8.    Air zam-zam 10 liter                                                                    
9.    Transport-Cianjur-Jakarta-Cianjur
Program Belum Termasuk : pembuatan paspor, keperluan pribadi, buku kuning dan surat muhrim

Persyaratan :
1.       Pasport yang masih berlaku Minimal 6 Bulan
2.       Pas foto berwarna terbaru 4x6=8 lembar (tampak muka 80%)
3.       Buku Nikah dan Kartu Keluarga asli bagi suami-istri
4.       Surat muhrim bagi yang berangkat tidak didampingi muhrim
5.       Semua persyaratan harus sudah diterima paling lambat 3 minggu sebelum waktu keberangkatan
6.      PendaftaranPaling lambat satu bulan sebelum waktu keberangkatan

Untuk Informasi dan Pendaftaran Hubungi Kami di
KBIH al-Khoiriyah (Izin No: Kw.10.3/3/Hj.09/6803/2010)
Jl. Didi Prawira Kusuma No.138 Maleber Karangtengah Cianjur 
Telp. (0263) 270863
H. Azam Zubaedi                :0815-6317-2867
Rizka Husnu Maulana       :0858-6124-5921

Sejarah Kota Mekkah (1)

Makkah

Mekkah (ataupun Mekah dengan nama penuhnya Makkah al-MukarramahArabمكة المكرمة) terletak lebih kurang 73km daripada timur Jeddah (wilkayah terbesar kedua setelah Riyadh). Makkah merupakan tempat lahirnya Islam dan Nabi Muhammad s.a.w. dan juga tempat baginda menerima wahyu dari Allah s.w.t.
Makkah ialah kota paling suci bagi umat Islam. Lima kali sehari, kurang lebih 1.5 milyar muslim dari manapun dan berada dimana saja, pasti akan menghadap Kota Makkah untuk shalat . Sekurang-kurangnya sekali dalam seumur hidup seseorang Muslim akan mengerjakan haji pada bulan Zulhijjahsetiap tahun.Di sini juga terletaknya Al Masjid Al Haram yang mana terdapatnya Kaabah.
Sejarah
Sejarah Makkah bermula apabila Nabi Ibrahim a.s. menerima perintah daripada Allah s.w.t. supaya meninggalkan anaknya Nabi Ismail a.s. dan isterinya Siti Hajar di sebuah gurun yang kering kontang. Selepas Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan isteri dan anaknya itu di sebuah gurun beliau kembali ke tempat asalnya.
Apabila air yang dibawa oleh Siti Hajar habis, Nabi Ismail a.s. yang ketika itu masih lagi seorang bayi mula menangis meminta susu. Siti Hajar yang mula gelisah mula mencari air di antara Al Safa, daripada Abi Qubais hinggalah ke Al Marwa. Dalam suasana yang kelam kabut itu Nabi Ismail a.s. yang sedang menangis, menghentakkan kakinya di atas tanah. Dengan izin Allah s.w.t., air keluar daripada tanah yang dihentak Nabi Ismail a.s. tadi. Sebuah telaga dibina kemudian dan dikenali sebagai Telaga Zamzam. Akibat dari peristiwa tadi maka selamatlah Siti Hajar dan anaknya.
Dengan kemunculan Telaga Zamzam itu, pedagang-pedagang dan kabilah-kabilah perdagangan mula muncul. Mereka mula tinggal di situ dan membuka penempatan baru. Dengan itu terlahirlah Kota Makkah. Nabi Ibrahim a.s. menuju ke tempat di mana dia meninggalkan anak dan isterinya tadi. Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. kemudiannya membina Kaabah.
Pada tahun kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Makkah akan diserang oleh tentara Abrahah yang cemburu dengan kemajuan Makkah sebagai pusat keagamaan Semenanjung Arab. dengan kuasa Allah s.w.t., tentera Abrahah ditewaskan. Tahun kejadian itu digelar Tahun Gajah, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an(surat alfiel)
Makkah juga merupakan tanah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.. Nabi Muhammad s.a.w. hidup di kalangan masyarakat yang menyembah berhala tetapi Nabi Muhammad s.a.w. tetap tidak lupa akan ajaran Nabi Ibrahim a.s.
Reference: Wikipedia bebas
HAJI DAN UMRAH
Perjalanan haji dan umrah sering disebut“ArrihlahAl-muqoddasah”(perjalanan suci) krn ibadah itu sendiri berpusat di tanah suci Makkah Al-mukarromah, yang mana segala sesuatunya selama rihlah tentu juga dengan niat yang tulus dan suci dihadapan Allah SWT. Arrihlah ,Al-Mukarromah,Arrihlah Al-Makkiyah,Arrihlah Al-ijabah
Praktek yang telah ada jamaah haji/Umrah di samping mengunjungi Makkah, juga berziarah ke kota Madinah ( Masjid nabawi syarief, Makam baginda Rosulullah S.A.W), Karena datang jauh dari tanah air dengan tujuan bukan hanya mligi melaksanakan rukun islam kelima ini, tetapi juga meluangkan waktu untuk bernapaktilas jejakparaNabi,………
لبيك اللهم لبيك لبيك لاشريك لك لبيك إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك
Yaitu berziarah ketempat- tempat yang bersejarah di Makkah,Madinah.Pada saat yang tepat pula, City tours kota jeddah yang merupakan pintu gerbang untuk menuju – duatanah suci Haram Makkah ;Haram Madinah. Kota jeddah juga sering disebut kota nenek moyang(bagi yg mengatakan جده dari جدة bilkasroti fi awwalihi bahasa arab nenek).Oleh karena itu sejarawan mengatakan perjalanan yang mencakup: Madinah,Makkah,Jeddah disebut“ArrihlahAl-hijaziyah”
Perjalanan ke makkah khususnya dengan tujuan melaksanakan haji / umrah(Pilgrimage) bukan hanya pkerjaan fisik tetapi juga pekerjaan rohani ( Arrihlah Alrohaniyah)menyitir dan meminjam…kalimat ;Victor Turner” pada bukunya “The Ritual Procces; Structure and anti structure” (1969)Bisa kita lihat mulai dari persiapan kepengurusan prosedur pemberangkatan dan yang terkait sudah merasa akan adanya rasa >> Community (baca;Kejama’ahan) seterusnya mencapai ke tingkat “Rasa Liminality -(kerohanian) yaitu masa transisi menggapai kerohanian yang lebih tinggi begitu selesai melaksanakan rangkaian ritual-ritual haji/umrah.!
Perjalanan ke Makkah dengan tujuan memenuhi panggilan Allah ini banyak bersumber dari tradisi Millatu Ibrahim (ke agamaan Nabiyyullah Ibrahim AS) tidak hanya karena Baytullah, tetapi juga karena keterkaitan – erat dengan pengalaman keagamaan yang pernah ditempuh Nabi Ibrahim AS keluarganya (baca sejarah SA’I).
Sudah maklum bahwa Ibadah haji / umrah bukanlah suatu ibadah yg tak ringan , setidaknya dari sudut pandang Ekonomi akan melibatkan dan harus&perlu merogoh kocek yang jumlanya tak sedikit. Dan karena itulah kewajiban menjalankan kedua ibadah ini yang terkena Khitob khusus pada“Al- Mustathi’ “ (yang benar2 mampu)saja baik itu secara ekonomis -finansial dan mampu dalam artian menyeluruh dari tinjauan kaca mata Syar’ie.
bersambung...

Sejarah Kota Madinah

Madinah

MADINATURROSUL صلى الله عليه وسلم
Madinah atau nama penuh(Madinah al-Munawwar0h) (Arab:المدينة المنورة) ialah salah satu kota yang ada di di wilayah Hijaz, Arab Saudi. Madinah yang menurut pemerintahan Arab saudi pada tahun 1999 mempunyai jumlah penduduk kurang lebih 839,400 orang ini pada mulanya bernama YatSrib tetapi setelah peristiwa hijrah, namanya diubah kepada Madinatunnabawi (Kota Nabi) ataupunAlMadinah Al Munawwarah (Kota yang bercahaya) sementara perkataanMadinah termaksud wialayah al harom dan sekitarnya “.
Madinah ialah kota paling suci yang kedua bagi umat Islam. Hal ini adalah karena di Madinah terletaknya Masjid an-Nabawi yang mana terdapat makam Nabi Muhammad s.a.w.. Kawasan itu dibina di atas bekas rumah Nabi Muhammad s.a.w. Rumah baginda kemudian menjadi sebagian dari bangunan masjid pada waktu pemerintahan Khalifah Al Walid ibni Abdul Malik daripada Kerajaan Ummaiyyah.
Masjid pertama yang dibina umat Islam juga terletak di Madinah iaitu Masjid Quba.

Sejarah

Ahli sejarah sejarah telah mencatat bahwa sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Yatsrib, kota ini merupakan sebuah daerah yang tidak maju seperti Makkah baik dalam segi pembinaan, masyarakat maupun yg lain. Yatsrib didirikan oleh orang yang bernama Yatsrib bin Mahlaeil. wilayah ini subur dengan tanaman seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kaya akan air. Hal ini menyebabkan Yatsrib dikunjungi dan akhirnya diduduki oleh manusia dari kawasan setempat. Pada tahun 455 SM, suku-suku Arab dari utara mengunjungi dan akhirnya menetap di Yathrib.
Jika menurut sumber-sumber serta reference sejarah, Yatsrib sebelum hijrah hanyalah sebuah komunitas masyarakat yang kecil khususnya setelah kedatangan masyarakat Yahudi.

Hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah

Pada hari senin , 20 September 622M @ PERistiwa hijrahnya Nabi Muhammad s.a.w.Makkah ke Madinah. para orientalis barat mengganggap tindakan ini ialah melarikan diri. Penghijrahan ini berlaku bukan karena umat Islam takut akan ancaman dan fitnahan Quraish Makkah tetapi adalah sebab panggilan dan kerinduan para penduduk Madinah itu sendiri. dari
Menurut sumber-sumber Islam yang autentik dan akurat seperti hadits, Madinah mempunyai dua suku yang berbeda yaitu (Aus dan Khazraj) di samping tiga suku YahudiBanu Qainuqa’aBanu Nadhir dan Banu Quraydhoh). Suku Aus dan Khazraj menguasai kota Yatsrib tetapi sering berpihak antara satu sama lain dan asyik berperang sesama mereka. Mengikut ahli sejarah Islam, kedua-dua suku ini mengetahui akan munculnya dan datangnya seorang rasul di Makkah yang mana pengikutnya sering disiksa oleh kaum QuraishMakkah. Mereka membuat keputusan untuk berjumpa dengan rosul ini untuk mengatasi konflik di antara mereka. (
Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikutnya SETUJU untuk berhijrah ke YatSrib yang kemudiannya dikenali sebagai Madinah al-Munawwarah. SEteLah tiba di Madinah Nabi Muhammad s.a.w. meRaNcAng sebuah lEmbGa untuk menYatu Padukan penduduk Madinah. Perlembagaan itu di-setujui oleh semua penduduk Madinah dan dikenali sebagai Piagam Madinah.

Perang Makkah-Madinah

Setelah masyarakat Islam menjadi kuat di Madinah, masyarakat QuraishMakkah semula merasa terancam dengan strategi baru yang ada di madinah. Pada tahun 627Abu Sufyan menyerang Madinah. Abu Sufyan SINYALIR meminta pertolongan Banu QuraDHaH salah SATU suku YahudiMuslimin. Menurut Sahieh Bukhari, pertolongan Banu QuraidhaH BAHWA Abu Sufyan telah melanggar perjanjian yang terdapat di dalam Piagam Madinah. Oleh kerana itu semua orang lelaki kaum itu dihukum PANCUNG setelah pengadilan dijalankan olehSaad ibni MuaDZ masEhi, tentera Makkah di bawah PEmImPiN untuk menolong mereka menghancurkan orang
Pada tahun kesepuluh Hijrah, Madinah menjadi sebuah tempat di mana umat Islam diserang atau menyerang musuh. Sehingga ROSULULLAH SAW berjaya membuka kota Makkah (FATHU MAKKAH) tANpA adanya pertumpahan darah sedikitpun . Walaupun setelah timbulnya Khulafa al-Rasyidin, Madinah terus menjadi ibu kota kerajaan Islam.

Madinah setelah wafatnya Rasulullah s.a.w.

Di bawah pemerintahan Khulafa al-Rasyidin, Islam berkembang dengan signifikan sehingga tentera Islam berjaya menaklukkan kota-kota yang penting seperti Damsyik, Baitulmaqdis, Iskandariah, dan Baghdad. Kemudian Setelah kematian khalifah keempat Khulafa al-Rasyidin yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Muawiyyah yang pada ketika itu merupakan gabernur Damsyik mengubah pusat pemerintahan kerajaan Islam ke Damsyik. Beliau kemudiannya mendirikan dan membuat suatu Kerajaan Ummaiyyah. Kota Madinah kemudian hanya menjadi pusat keagamaan saja.
Pada tahun 1924, Madinah yang sudah lama berada di bawah kekuasaan UsmaniyyahIbnu Saud yang kemudiannya menjadi Raja Arab Saudi sampai sekarang ini dan pemerintahan Arab saudi secara tasalsul system pemerintahanya Kerajaan bani su’ud makanya dikatakan assu’udiyah. jatuh ke tangan
Reference: Wikipedia

Minggu, 20 November 2011

Masih Banyak Jamaah yang Membandel

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Meski sosialisasi larangan membawa air zamzam dalam tas bawaan telah dilakukan, masih saja banyak jamaah haji Indonesia yang membandel. Dalam pemeriksaan terhadap barang bawaan para jamaah di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (14/11) sore waktu setempat, ditemukan masih banyak jamaah yang membawa zamzam di tas mereka.
Seperti dilaporkan wartawan Republika Muhammad subarkah, air Zamzam ada yang disembunyikan di balik sajadah, buntelan pakaian, atau ada juga yang melapisi botol minuman yang berisi air Zamzam itu dengan lakban. Meski begitu, ulah ini tetap saja diketahui petugas dan Zamzam pun dikeluarkan dari tas.
Pemeriksaan dilakukan sekitar tujuh  orang petugas Saudia Airlines sesaat sebelum para jamaah masuk ke bagian imigrasi. Sejumlah tas yang membawa air zamzam dibuka paksa, dikeluarkan, dan dimasukkan ke dalam troli yang sudah disiapkan.
Tak hanya air zamzam, barang yang melebihi batas kuota bawaan, yaitu tujuh kilogram, juga diminta petugas untuk dikeluarkan dari tas. Akibatnya, banyak jamaah yang memelas dan memohon agar barang bawaanya bisa dibawa. Namun, petugas bergeming dan tetap tidak mengizinkan.
Melihat ketatnya pemeriksaan itu, banyak jamaah yang membuang Zamzam mereka sebelum pemeriksaan karena khawatir tas dan barang bawaan mereka juga dicomot petugas. Ada juga jamaah yang mengeluarkan sejumlah pakaian dari dalam tas, dan mengenakannya berlapis-lapis agar barang bawaan mereka selamat dari pemeriksaan.
Sebagaimana lazimnya, setiap kali penerbanagan, petugas Saudia Airlines memeriksa barang bawaan jamaah untuk memastikan isinya. Terutama adanya ketentuan bahwa zat cair dalam jumlah banyak tidak boleh dimasukan dalam bagasi. Bila ditemukan, maka benda itu akan dikeluarkan untuk dikirim melalui paket.
Namun, karena pada kloter-kloter sebelumnya ada jamaah yang menyelipkan Zamzam di tas jinjing, para jamaah berikutnya pun ikut-ikutan. Mereka mengaku tidak tahu adanya aturan tentang membawa Zamzam dalam tas.
www.jurnalhaji.com

Banyak Jamaah yang Ingin Pulang Duluan, Beragam Alasannya

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Usai prosesi puncak haji, banyak jamaah yang tak sabar kembali ke Tanah Air. Indikasi ini tampak jelas dari banyaknya jamaah yang datang ke kantor daerah kerja (Daker) Makkah untuk meminta tanajul (pindah) penerbangan agar bisa pulang lebih awal. Alasan mereka pun bermacam-macam, mulai dari mengikuti pemilihan kepala daerah, mendampingi ujian anak, mengikuti ujian pegawai, hingga mendapat tugas atasan.
‘’Biasanya begitu selesai prosesi haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina), pasti banyak jamaah yang meminta tanajul ke kantor urusan haji Makkah,’’ kata Rasyid, mukimin Indonesia di Makkah, kepada wartawan Republika Muhammad Subarkah.
Memang, beberapa hari usai puncak haji di Armina, banyak orang lalu lalang mengurus tanajul di kantor Dakker Makkah. Mereka tak sadar bila tingkah polah mereka dipantau banyak orang, termasuk para wartawan. Mereka terlihat bersikap enteng saja meminta tanajul meski kadang memakai alasan yang tak masuk akal dan dengan dalih macam-macam.
‘’Saya meminta tanazul karena orang ini mendapat tugas dari Gubernur DKI Fauzi Bowo,’’ kata seorang ‘petugas peghubung jamaah’ yang mengaku mengurus jamaah dari Jakarta.
Fenomena ini memang ironis. Sebab, di sisi lain, banyak jamaah  sakit yang seharusnya bisa dipulangkan lebih awal malah tidak mendapat tempat untuk pulang. Seorang jamaah wanita asal Aceh ada yang tidak bisa pulang duluan meski dalam kondisi sakit dan diinfus. Beberapa kali  sudah diusahakan, namun setiap kali dicek, berkasanya tetap ditumpuk di kloter.
‘’Pada hari ketiga saya cek berkas itu masih ditumpuk. Padahal ibu ini sudah sakit, diinfus. Untunglah setelah cukup lama tertunda dia sekarang sudah bisa pulang duluan,’’ kata jamaah asal Aceh, Jose Rizal, yang merupakan saudaranya.
www.jurnalhaji.com

Minggu, 06 November 2011

Tahun Ini, Jumlah Jamaah Haji Pecahkan Rekor

Jamaah Haji keluar dari Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, MINA – Jamaah haji yang datang dari luar negeri tahun ini mencapai rekor tertinggi. Demikian diungkapkan Putra Mahkota Pangeran Naif Bin Abdul Aziz, Jumat (4/11).
Dia mengatakan 1.828.195 jamaah datang dari luar Saudi tahun ini. Jumlah jamaah meningkat 27.274 orang dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 989.776 jamaah laki-laki (54 persen) dan 838.419 jamaah perempuan.
“Sebanyak 1.684.876 jamaah datang naik pesawat, dan 128.350 melalui jalur darat, serta 14.969 melalui laut. Mereka datang dari 183 negara,” kata Putra Mahkota yang juga Ketua Komite Haji.
Pada Jumat (11/11) lalu, jamaah melaksanakan hari Tarwiyah. Hari Tarwiyah merupakan hari kedelapan di bulan Dzulhijjah. Disebut hari Tarwiyah karena pada hari itu jamaah mengenyangkan diri dengan minum air sebagai bekal untuk perjalanan ke Arafah. Banyak jamaah yang menggunakan kereta Mashair untuk pergi wukuf ke Arafah.
Bagi Salahudin Muhammad (67), jamaah asal Nigeria, bisa melaksanakan ibadah haji merupakan suatu keajaiban. “Saya telah memimpikan pergi ke haji selama bertahun-tahun. Mimpi itu terwujud sekarang,” ujar dia.
Tak hanya Salahudin yang merasa pergi haji sebagai mimpi yang terwujud. Seoarang warga Palestina, Muhammad Sadoreen (58), merasa masih tak percaya bisa berada di Tanah Suci untuk menggenapkan rukun Islam yang kelima.

PPIH Laporkan Calhaj ‘Sandal Jepit’ ke Menag & Muassasah

Jamaah Haji Resmi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan melaporkan adanya jamaah non kuota dari Indonesia yang masuk Arab Saudi.
Tujuannya untuk  mengantisipasi timbulnya masalah. “Biasanya kami melaporkan kepada pihak Muassasah (lembaga yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan haji di Arab Saudi). Ini ada jamaah non kuota, mereka nanti yang bertindak. Kalau kami tidak punya hak untuk melakukan tindakan,” kata Ketua PPIH Syairozi Dimyati, Kamis (20/10).
Syairozi juga mengatakan sebelum kepulangan petugas PPIH ke Tanah Air, pihaknya akan melakukan evaluasi dan melaporkan adanya jamaah haji yang datang ke Arab Saudi tanpa mengikuti sistem yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama. “Mengenai tindakan apa yang dilakukan itu merupakan kewenangan Jakarta (pemerintah). Kami tidak memiliki kewenangan sejauh itu,” jelasnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama mendapatkan kuota jamaah haji dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 221 ribu orang. Namun, dalam perjalanannya terdapat warga negara Indonesia yang pergi haji di luar kuota tersebut. Padahal Kemenag sudah mengatur adanya dua jalur resmi untuk berangkat haji yaitu haji regular dan haji khusus.
Tahun 2010 lalu, didapatkan sebanyak 3.000 warga negara Indonesia yang mengikuti haji dengan cara non kuota ini. Biasanya, jamaah haji non kuota berpotensi terlantar, tidak mendapatkan hotel dan makanan yang layak. Tahun lalu, mereka tidak mendapatkan tenda saat wukuf di Arafah. Sehingga kesulitan dalam menjalankan prosesi puncak haji.

Mabes Polri Selidiki Penyimpangan Penyelenggaraan Haji Nonkuota

Jamaah Haji memasuki terowongan Mina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mabes Polri mengaku belum menerima laporan dari Kementerian Agama terkait telantarnya jamaah calon haji nonkuota.
Namun, pihaknya tetap melakukan penyelidikan adanya dugaan penyimpangan dalam penyelenggaraan ibadah haji. “Di Bareskrim Polri belum ada laporan yang itu (terkait jamaah haji nonkuota). Tapi kita tetap lidik hal yang diduga adanya penyimpangan,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution, yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/11).
Saud menambahkan adanya kejadian telantarnya jamaah haji nonkuota mengindikasikan adanya penyimpangan dalam penyelenggaraan haji. Pihaknya juga akan meminta keterangan dari Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) yang terkait.
Namun, ia meminta agar ada pihak dari Kementerian Agama ataupun dari jamaah yang merasa dirugikan untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian. Dengan adanya laporan itu, polisi akan menindaklanjutinya. “Tapi tetap harus ada laporan. Kita pasti akan menindaklanjutinya,” tegasnya.
Sebelumnya, jamaah haji nonkuota telantar di Tanah Suci maupun yang masih di Indonesia dan tidak jadi berangkat ke tanah suci. Kementerian Agama pun mengaku telah melaporkan hal ini ke Mabes Polri terkait telantarnya jamaah haji nonkuota ini.
www.jurnalhaji.com

Jamaah Haji Melontar Jumrah

REPUBLIKA.CO.ID MAKKAH – Setelah melakukan wukuf di Arafah dan Mabit (bermalam) di Muzdalifah, semenjak Ahad kemarin (6/11), hingga 13 Dzulhijjah mendatang jamaah haji melontar jumrah.
Bagi jamaah yang mengambil ‘nafar awal’ mereka akan melontar jumrah hingga tiga hari, yakni pada 10, 11, dan 12  Dzulhijjah. Sedangkan yang mengambil ‘nafar tsani’ akan melontar jumrah sebanyak empat hari, yakni pada 10, 11,12, dan 13 Dzulhijjah, dengan melontar jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah.
“Kami sudah melakukan mabit di Muzdalifah. Rencananya kami akan melakukan jumrah nafar akhir saja, agar lebih sediki santai karena lebih panjang waktunya,” kata jamaah haji asal London, Inggris, Abdul Wahab, ketika ditemui di Muzdalifah, Ahad dini hari (6/11).
Untuk melakukan jumrah, Wahid yang datang langsung bersama satu rombongan besar jamaah haji asal Inggirs yang terdiri dari 1.500 orang itu mengaku telah mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah di Mina. “Masing-masing anggota jamaah telah mengumpulkan minimal 49 butir kerikil. Rencananya kami akan melontar jumrah pada waktu-waktu biasa, tidak waktu “afdaliyat”. Ini agar kami tidak berdesakan,” imbuhnya.
Wartawan Republika, Muhammad Subarkah, yang berada di Tanah Suci Makkah, melaporkan, jamaah haji Indonesia bergerak ke Muzdalifah, Sabtu (5/11) petang, usai wukuf. Mereka akan mabit bersamaan dengan tibanya waktu Maghrib. Mereka pergi dengan menumpang bus-bus yang telah disediakan.
Begitu juga jamaah lain, mereka juga pergi untuk melakukan mabit dengan menggunakan aneka kendaraan. Memang sebagian besar menggunakan bus, tapi ada juga yang ‘membandel’ dengan menggunakan angkutan yang lebih kecil.
Akibat sekitar 2,5 juta orang bersama-sama pergi ke satu titik dalam waktu yang bersamaan, jalanan Arafah dan Muzdalifah yang panjangnya sekitar 11 kilometer macet total. Antrian kendaraan mengular dan bergerak tersendat-sendat. Suasana lalu lintas makin kacau dengan banyaknya bus yang mengalami mogok di tengah jalan.
Paling tidak pada malam itu ada lima buah bus yang melintang di tengah jalan karena mesinnya bermasalah. Kendaraan ini pun akhirnya di pinggirkan dengan sebuah mobil derek.
Ketika di Muzdalifah, sebagian dari para jamaah memang bermalam di dalam tenda. Tapi sebagian lainnya tidur di tempat terbuka. Bahkan, banyak di antara mereka tidur di pinggiran jalan atau tempat terbuka lainnya. Mereka tidur beralasan tikar dan kain.
www.Jurnalhaji.com

Sabtu, 05 November 2011

Mana Lebih Afdhal, Haji Kesekian Kali atau Bersedekah?

Seperti kita ketahui bersama bahwa haji merupakan salah satu rukun Islam, sebagaimana sholat dan zakat. Setiap orang yang sudah muslim yang mampu wajib melaksanakannya. Perhatikan Ali Imrah ayat 97 “…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”. Haji sendiri fardhunya sekali dalam seumur hidup. Adapun haji selanjutnya sunnah hukumnya. Lantas lebih utama mana melaksanakan pengulangan dalam ibadah haji dengan amal atau shodaqah yang mempunyai fungsi sosial jauh lebih luas? semisal pembangunan madrasah, pembangunan jembatan atau mushalla.Memang banyak tipe manusia, bermacam rupa pola pikirnya. Ada yang telah mampu dan memenuhi syarat haji tetapi tidak juga melaksanakan kewajibannya. Ada yang –sebenarnya- belum memenuhi syarat dan belum mampu, tetapi memaksakan diri untuk melaksanakannya. Dan adalagi yang telah menunaikan haji tetapi merasa belum puas sehingga mengulang lagi melaksanakan haji untuk yang kedua kali atau yang kesekian kalinya.
Sedangkan orang yang berulang-ulang pergi haji juga bermacam-macam motifnya. Ada yang merasa haji pertamanya tidak sah sebab tidak memenuhi rukunnya, sehingga memerlukan pergi haji lagi guna mengqadhanya. Ada pula haji yang kedua untuk menghajikan kedua orang tuanya. Ada pula yang beralasan kurang puas dengan haji yang pertama. Jika alasannya ‘puas-tidak puas’ tentunya ini berhubungan dengan kemantapan di hati. Entah merasa kurang khusu’ atau memang merasa ketagihan dengan pengalaman bathin ketika haji pertama. Memang perlu dicatat banyak sekali haduts yang menerangkan keutamaan haji misalnya:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة (متفق عليه)
Rasulullah saw bersabda: Umrah ke umrah itu menghapus dosa antar keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surge.(Muttafaq Alaih) dan masih banyak lagi hadits semacam ini.
Jika demikian, pertanyaa lebih afdhal mana menggunakan dana untuk mengulang haji dan amal yang bermanfaat umum? Jawabannya tergantung dari mana sudut pandangnya. Karena masing-masing memiliki dalil fadhilah, dan keduanya bisa dibenarkan. Namun hendaknya perlu dipertimbangkan satu kaedah fiqih yang berbunyi:
المتعدى أفضل من القاصر
Amal yang mberentek (manfaatnya meluas) lebih afdhal dari amal yang terbatas.
Artinya, amal yang jelas-jelas memiliki manfaat lebih luas lebih afdhal dari pada amal yang hanya memuaskan diri sendiri. Oleh karena itu Imam Syaf’ir pernah berujar “menuntut ilmu lebih utama dari pada sholat sunnah”. Dengan kata lain menuntut ilmu yang manfaatnya dapat dirasakan oleh orang banyak, lebih utama dari pada sholat sunnah yang pahalanya hanya dirasakan untuk individu.
Meski demikian, namanya juga manusia sering kali terkalahkan oleh ego pribadinya. apalagi jika ia memiliki legitimasi dalil keagamaan ataupun dalil social yang lain. Seolah apa yang ia lakukan adalah sebuah kebenaran. Oleh karena itu, jawaban dari pertanyaan ini adanya di dalam hati. Karena banyak sekali orang yang mementingkan diri sendiri. Yang penting dirinya masuk surga tak peduli saudara dan tetangga masuk neraka. Seperti halnya mereka yang tega kenyang sendiri sementara tetangga dan keluarga lain kelaparan.
sumber: Fiqih Keseharian Gus Mus-NU-online.com

Jumat, 14 Oktober 2011


Jamaah Haji Diminta Waspadai Penyakit Saluran Pernapasan

MAKKAH – Semakin dipenuhinya kota Mekkah dari rombongan haji yang datang dari segenap penjuru dunia, calon Jemaah haji Indonesia diharapkan mulai mewaspadai munculnya penyakit batuk maupun pilek atau gangguan saluran pernapasan lainnya. Apalagi data prakiraan cuaca pihak Arab Saudi mengatakan temperatur udara di negara itu masih menunjukan angka yang relatif tinggi.
Berdasarkan anasalisa dari sebuah situs yang menganalisa cuaca di berbagai kota di seluruh dunia, suhu kota Madinah untuk Jumat (14/10) berkisar antara 26-39 derajat celcius dengan kelembaban sekitar 12 persen. Suhu kota Madinah pada hasi Sabtu (15/10) dan Ahad (16/10) berkisar antata 24-39 derajat celcius dengan tingkat kelembaban udara mencapai 13-14 persen.
Begitu juga dengan suhu kota Mekkah Al Mukarromah pada Jumat (14/10) berkisar antar 28-40 derajat celcius, Sabtu (15/10) berkisar antara 27-41 derajat celcius, dan Ahad (16/10) diperkirakan mencapai 27-40 derajat celcisus.
Arab Saudi memiliki dua musim, yakni musim panas dan dingin. Pada musim panas, suhu udara pada siang hari bisa melampaui 40 derajat celcius. Sebaliknya, saat musim dingin, suhunya pun bisa anjlok secara ekstrim yakni mencapai 5 derajat celcius.
Namun terkait dengan masalah kelembaban udara di Arab Saudi yang rendah akibat curah hujan yang rendah, berdampak pada pola penyakt yang diidap jemaah haji Indonesia. Kasus penyakit yag sering dialami jemaah adalah sakit saluran pernafasan, mulai dari radang tenggorokan hingga gejala batuk.
Dari pantauan wartawan di Madinah, di Masjid Nabawi Kamis malam (13/10), bunyi batuk jamaah terdengar di seantero ruangan Masjid Nabawi. Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari, mengatakan kondisi jemaah yang tidak fit serta berkumpul dengan jemaah lain dari berbagai bangsa dinilai rentan terjangkitnya penyakit.
“Kami tetap berharap agar bisa menjaga kondisi kesehatannya agar mampu melaksanakan ibadah hajinya dengan baik. Pakailah masker dan payung bila berada di luar ruangan,” kata Jauhari.

Senin, 10 Oktober 2011

Jamaah Haji Indonesia Belum Bisa Pakai Monorel


7 October 2011
MAKKAH – Meski angkutan monorel di Makkah sudah selesai dibangun, jamaah haji Indonesia tetap belum bisa menggunakan moda angkutan moderen tersebut. Nantinya, para jamaah haji Indonesia ketika akan melakukan ibadah di area Armina (Arafah dan Mina) tetap menggunakan angkutan biasa, yakni bus.
Menurut Kepala Daerah Kerja Makkah (Kadaker) Makkah, Arsyad Hidayat, alasan tidak dipergunakannya angkutan monorel untuk jamaah haji Indonesia lebih banyak karena soal kebutuhan teknis saja. Selain itu memang karena ada sejumlah uang yang nantinya bisa dijadikan beban tambahan dalam penentuan biaya ongkos naik haji sebanyak 250 real per orang.
“Untuk saat ini jamaah kita belum menggunakan fasilitas monorel. Argumentasi utamanya karena letak stasiun monorel dan perkampungan jamaah haji Indonesia berada pada temat yang berjauhan. Bila ini dilakukan maka akan menjadi beban baru karena petugas harus mengawasi pergerakan jamaah yang begitu besar menuju stasiun itu. Ini jelas sangat tidak mudah. Apalagi dilakukan pada musim puncak haji,” kata Arsyad di Mekkah, Jumat (7/10).
Selain itu, selama ini sewa kendaraan bus yang menjadi moda angkutan jamaah sudah termasuk sewa pengangkutan jamaah ketika hendak menuju dan pulang dari Arafah dan Mina. Jadi bila tetap dipaksakan jamaah haji naik monorel maka ada anggaran biaya haji yang hilang begitu saja.
“Tak hanya Indonesia, jamaah haji dari Asia Tenggara pun tak ada yang naik monorel. Memang sempat ada penawaran dari pihak Saudi Arabia akan penggunaan fasilitas itu. Tapi kami berpikir lebih baik naik angkutan biasa. Jadi kecenderungannya sekarang fasilitas monorel itu hanya digunakan untuk mengangkut jamaah haji dari kawasan Arab saja,” tegas Arsyad.
Hingga kemarin, di Mina monorel itu sudah terlihat diuji coba. Bentuknya memanjang seperti kereta api listrik di Jakarta. Dari pengamatan sekilas angkutan ini memang tampak sangat bagus. Apalagi bila tengah melaju di antara deretan-deretan tenda di Mina yang berwarna putih. Hilir mudik monorel nantinya di kawasan Arafah dan Mina akan menjadi pemandangan baru yang menarik.

Jemaah Diimbau Jangan Pergi Sendirian


10 October 2011
MADINAH – Jemaah haji Indonesia diharapkan jangan pergi sendirian untuk menghindari aksi perampasan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab. Jemaah hendaknya berangkat berkelompok minimal 4-5 orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Panitia Penyenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Arab Saudi. “Karena korban kejahatan seringkali sedang sendirian atau kesasar, dan biasanya orang lanjut usia,” katanya.
Menyikapi berbagai tindak kejahatan yang menimpa beberapa jemaah Indonesia di Madinah, Akhmad menghimbau agar jemaah sebaiknya tidak banyak membawa uang. Ia melihat saat ini ada tren jemaah membawa banyak uang di sakunya.
Ia menuturkan jika jemaah haji membawa banyak uang dalam rangka pelaksanaan ibadah haji ini justru akan membuat ibadah jemaah itu sendiri menjadi terganggu.
Jemaah haji yang seharusnya fokus kepada ibadah, tentunya akan terpecah pikirannya karena memikirkan keamanan uangnya itu.
“Bawalah bekal secukupnya. Kalau khawatir hilang, manfaatkan safety box yang ada di hotel,” kata kata Akhmad.

Peniti dan Gunting Kuku Jamaah Bisa Hambat Penerbangan


JEDDAH – Barang-barang bawaan jamaah haji Indonesia bisa menghambat proses keberangkatan. Terutama, jika barang tersebut termasuk katagori tajam dan dari jenis logam, sepertipeniti, gunting kuku, dan silet.
“Karena itu kami terus mensosialisasikan tentang hal itu kepada jamaah haji kita, dengan membuat selebaran yang kami tempatkan di perumahan-perumahan haji di Arab Saudi,” kata General Manager Saudi Arabia dan Middle East Garuda di Jeddah, Fikdanel Thaufik, di Kantor Garuda Jeddah, Kamis (6/10) ketika ditanya wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji di Jeddah.
Agar pelaksanaan pemeriksaan sekuriti oleh petugas Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah berjalan lancar, maka petugas Garuda di bandara tersebut akan memeriksa para jamaah haji Indonesia. “Sebab di sini beda dengan di Indonesia. Kalau saat jamaah haji itu melalui detektor logam masih bunyi, maka jamaah itu harus kembali dan menjalani pemeriksaan ulang hingga benar-benar tidak bunyi. Ini yang akan menghambat proses penerbangan,” kata Fikdanel yang didampingi pihak dari Dinas Haji Garuda Indonesia Endang Hidayat dan Finance Manager Saudi Arabia Garuda Indonesia Bambang Eko Priyanto.
Fikdanel berharap para jamaah haji Indonesia memahami dan menaati ketentuan itu. Dengan demikian diharapkan proses keimigrasian dan sekuriti di Bandara berjalan lancar. “Bisa dibayangkan jika satu jamaah memerlukan pemeriksaan tambahan lima menit, maka pemeriksaan sekuriti akan berlangsung lama. Ini yang berpotensi menghambat proses penerbangan,” ujarnya.
Tahun ini Garuda menerbangkan 14 pesawat terbang sewaan untuk melayani jamaah calon haji dan jamaah haji Indonesia.
Sesuai dengan kontrak antara Kemenag dengan pihak Garuda, pada tahun ini Garuda melakukan penerbangan sebanyak 300 kloter yang mengangkut 113.711 orang jamaah. Mereka mengikuti penerbangan fase pertama yaitu keberangkatan dan fase kedua yakni pemulangan.
Menurut Fikdanel, pelaksanaan perjalanan jamaah calon haji 1432 H/2011 lebih baik dibandingkan tahun lalu.