Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIHU) Al-Khoiriyah

Rabu, 19 September 2012

Diperkirakan Cuaca Panas, Saat Kloter Pertama Tiba di Arab Saudi



Surabaya: Dua hari lagi atau Jumat (21/9) Calon Jamaah Haji (CJH) kloter pertama dari embarkasi Surabaya diberangkatkan ke Tanah Suci. Rombongan dari Bojonegoro sebanyak 445 orang lah yang akan berangkat paling awal. Kamis (20/9) lusa mereka sudah harus berada di Asrama Haji, Sukolilo.

Pemerintah memperingatkan cuaca panas kering akan menyambut para CJH. Suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 41-43 derajat celcius. Sebagai pembanding, di musim kemarau seperti saat ini suhu udara di Surabaya hanya dikisaran 34-35 derajat celcius.

Selanjutnya, pada tanggal 22 September akan ada dua  kloter yang berangkat yaitu CJH  dari Bojonegoro, Nganjuk dan Surabaya.

Panitia Haji Jawa Timur mengaku cukup khawatir, sebab tahun ini jumlah CJH usia tua relatif banyak. Untuk diketahui, tahun ini Jatim memberangkatkan 33.935 CJH. Tahun ini, setidaknya ada 106 CJH dari kuota khusus sisa kursi kosong Jatim yang berusia diatas 87-95 tahun.

Sementara dari kuota noirmal, sedikitnya 35% atau sekitar 11.000 CJH berusia 60 tahun ke atas dan sisanya merupakan usia produktif.

Kepala Seksi Perjalanan dan Sarana Haji pada Kanwil Kemanag Jatim, Hikmah Rahman mengingatkan agar para jamaah tidak lupa memakai masker yang telah disiapkan ketika keluar dari hotel atau pondok. Tak hanya itu, bila di Indonesia per harinya meminum air putih sebanyak delapan liter, maka disana harus tingkatkan menjadi 10-12 liter per hari agar tidak mengalami dehidrasi.

“Sebelum masker digunakan, sebaiknya dibasi dahulu dengan air, karena biar udara pernapasan jemaah lembab. Bila tidak memakai masker, maka mereka bisa mengalami sesak napas karena debu yang masuk ke paru-paru melalui hidung,” ungkapnya, Selasa (18/9) pagi tadi.

Dengan meningkatnya CJH usia lanjut, maka panitia penyelenggara haji Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim menambah jumlah petugas kesehatan. Ketika di pemondokan embarkasi, akan dilakukan cek kesehatan dan pemberian vaksinasi bagi yang belum melakukan. Kemudian ketika pemberangkatan menuju Jeddah akan disediakan 3 paramedis, yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat untuk menemani dalam perjalanan. Setelah sampai di sana, sudah ada tim sektor kesehatan dari pihak Indonesia dan Jeddah.

“Untuk tahun ini cek kesehatan akan dilakukan dan dipantau terus. Dari data yang ada, sekarang masih banyak calon jamaah yang belum melakukan vaksinisasi, yang jumlahnya sekitar 15 ribu orang,” imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, Erfan Rosulih memaparkan terhadap barang bawaan CJH ditetapkan untuk barang yang ditaruh di bagasi maksimal seberat 32 kilogram, tas bawaan seberat 5 kilogram, dan tans piggang yang berisi identitas diri. Erfan menegaskan, bila dalam barang bawaan terdapat barang-barang logam atau tajam seperti panci, rantang, pisau, kompor, atau bahan makanan maka pihak embarkasi Surabaya tak akan segan-segan melakukan penyitaan. Pasalnya di Jeddah nanti, para CJH tak perlu khawatir terhadap kebutuhan makanan karena disana terjamin karena sudah disediakan catering.

“Kalau bawa kompor, panci, dan sebagainya itu akan merepotkan penerbangan. Dan ini bisa mengganggu kenyamanan nanti di pesawat. Jadi calon jamaah tidak perlu khawatir untuk tidak disediakannya makanan disana, karena beberapa tahun ini masalah makanan Indonesia sudah sangat baik,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebutkan ada beberapa pembatasan terhadap barang bawaan CJH. Diantaranya, batasan membawa sejumlah uang yang tidak boleh lebih dari Rp 5 juta. Kemudian dapat ditukarkan ke mata uang riyal. Pembatasan membawa rokok yang hanya bisa dibawa satu gros atau 200 batang. “Meskipun ada pembatasan ini, kadangkala mereka bisa mengakali dengan menitipkan barang bawaan ke teman-teman lainnya,” pungkasnya. (Sby Post)

Dibaca : 934 kali | Sumber : | File :


sumber: infohaji.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar